Sejarah Desa

Pada zaman penjajahan Belanda bernama Desa Ndawuhan karen menjadi pusat pemerintahan desa. Pada zaman tersebut rakyat yang dipanggil ke desa biasanya mendapatkan perintah atau ndawuh. Setelah sungai Cemoro dibangun bendungan oleh Belanda yang menghubungkan Dukuh Ndawuhan ke pasar Karang jati Desa Kedunglengkong. Dukuh atau desa Ndawuhan dikenal dengan Desa atau Dukuh Bendungan.

Sekitar tahun 1880 yang menjadi lurah pertama adalah Brahim, wilayah desa menjadi bagian dari Keraton Kasunanan Surakarta. Bapak Brahim setelah meninggal dunia digantikan oleh Imam Dimejo dan hanya ditemani oleh dua kepala keluarga. Seiring berjalannya waktu, Dukuh Bendungan menjadi pusat pemerintahan Kawedanan Temon karena seluruh pejabat terkait bertempat di dukuh Bendungan.

Setelah Indonesia merdeka, Dukuh Bendungan dan Dukuh Mencil dijadikan satu menjadi Dukuh Bendungan. Dari cerita masyarakat setempat, tidak ada catatan sejarah yang bisa dipertanggung jawaban kecuali versi diatas.

Berita Terkini
Dana Desa Tegalrejo-Bendungan
Kamis 18 Mei 2017